Kab. Kutai Kartanegara, Desa Pela dengan total penduduk kurang lebih 570 Jiwa merupakan perkampungan nelayan dengan wajah perkampungan pesisir yang didominasi oleh rumah dan jembatan kayu. Jembatan tatakan kayu menjadi jalan utama yang menghubungkan setiap rumah. Karena wilayah Desa Pela dikelilingi oleh sungai, rawa dan danau, yang terletak di tepi anak Sungai Mahakam dan di ujung Danau Semayang,
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pengelolaan Sampah di Danau Kaskade Mahakam Tahun 2024 , Kamis 31 Oktober 2024 di Desa Pela Kab. Kutai Kartanegara
Kegiatan dihadiri oleh Perwakilan Kecamatan Kota Bangun, Kepala Desa Pela, DLHK Kab Kutai Kartanegara, dan Masyarakat Sekitar Desa Pela dan Sangkuliman. Serta menghadirkan narasumber Bapak Khairil Anwar Selaku Direktur Asiana Recycle Indonesia (ARI), dan Penyuluh Lingkungan Hidup, Bapak Syamsuddin
Selanjutnya acara diawali oleh sambutan Bapak Supyan Noor selaku Kepala Desa Pela, yang menyampaikan betapa penting nya mengolah sampah, dan menghimbau kepada warga nya agar lebih bijak dalam mengolah sampah.
Senada dengan hal tersebut, Bapak Irawan, Selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kab. Kutai Kartanegara menyampaikan, terkait kondisi sampah terkini dan pengelolaan yang tepat untuk di wilayah Desa Pela.
Ibu Rina Juliati, Selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, turut menyampaikan dalam sambutan nya, dengan melihat jumlah penduduk yang berada di Desa Pela dan Sangkuliman, Menghimbau kembali untuk bijak pengelolaan sampah nya serta memberikan alur proses pengelolaan sampah nya sehingga dapat bernilai ekonomi.
Lanjut Rina, menyampaikan dalam materi nya kebijakan pengelolaan sampah, yang penting untuk ketahui penduduk, dalam aturan nya dalam pengelolaan sampah.
Selanjutnya Pak Syamsuddin selaku Penyuluh Lingkungan Hidup dalam materi nya yaitu Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah, mengingatkan kembali, Sampah yang kita timbulkan kembali kepada diri kita sendiri, “Sampahku tanggung jawabku”, ujar syam.
Penyampaian materi terakhir oleh Bapak Khairil Anwar selaku Direktur Asiana Recylce Indonesia (ARI), Mengajak masyarakat untuk mengolah sampah organik dengan budidaya maggot,
belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF), Diketahui maggot sendiri, timbul dari sampah organik yang diolah, yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
Budidaya maggot sendiri, banyak sekali manfaat nya, selain membantu untuk membersihkan lingkungan, maggot pula dapat dihasilkan menjadi minyak larva, tepung larva, dan Pupuk Organik Kasgot. Maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan Dimana 50 persen penduduk di Pela mata pencaharian sebagai nelayan.
Tak lupa pula, Bapak Khairil Anwar, membawa maggot hasil olahnya ke tempat acara yang rencananya akan di berikan untuk masyarakat desa pela, sehingga masyarakat Desa Pela dapat melihat langsung.
Di sesi akhir acara, Rina berharap untuk setelah kegiatan ini ada tindak lanjut untuk pengelolaan sampah di Desa Pela, bijak mengolah nya, didirikannya bank sampah unit, sehingga menciptakan lingkungan bersih, sehat dan berkelanjutan.
Leave a Reply