Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan (RIP) Keanekaragaman Hayati sekaligus meluncurkan aplikasi Sihati (28/6/24). Acara ini dihadiri oleh Ir. Ujang Rachmad M.Si selaku Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim Anwar Sanusi, S.Pd., M.Pd., dan sejumlah stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Ir. Ujang Rachmad M.Si menekankan
“pentingnya penyusunan RIP Keanekaragaman Hayati untuk menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang dimiliki oleh Kalimantan Timur”.
“Keanekaragaman hayati merupakan aset berharga yang harus kita jaga. Dengan adanya RIP, kita dapat mengelola sumber daya ini secara lebih terarah dan berkelanjutan,” ujarnya.
Rencana Induk Pengelolaan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi semua pihak dalam upaya konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di provinsi Kalimantan Timur.
Sejalan dengan upaya tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga meluncurkan aplikasi Sihati. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai keanekaragaman hayati di wilayah Kaltim. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim menyampaikan bahwa aplikasi ini merupakan langkah inovatif dalam mengedukasi dan melibatkan masyarakat dalam konservasi alam.
“Aplikasi Sihati akan memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai berbagai spesies flora dan fauna di Kaltim. Ini akan menjadi alat penting dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Forum Group Discussion ini juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, LSM, hingga perwakilan masyarakat adat. Mereka bersama-sama memberikan masukan dan saran untuk penyusunan RIP Keanekaragaman Hayati yang komprehensif dan inklusif.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan semua stakeholder dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan konservasi yang telah ditetapkan. Selain itu, peluncuran aplikasi Sihati diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam upaya melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati di Kalimantan Timur.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi di Kalimantan Timur. Dengan adanya Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan aplikasi Sihati, pemerintah dan masyarakat memiliki alat yang lebih baik untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan alam secara berkelanjutan. Ir. Ujang Rachmad dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim menegaskan komitmen mereka untuk terus berupaya dalam pelestarian keanekaragaman hayati di provinsi ini.
Leave a Reply