Dalam upaya memperkuat kapasitas dan pemahaman aparatur daerah terkait pengelolaan data lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian Indeks Risiko Lingkungan Hidup (IRLH). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur dan 10 Kabupaten/Kota se-Kaltim, bertempat di Ruang Adipura Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur.
Acara resmi dibuka oleh Plt Kepala Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Provinsi Kaltim Bapak M. Wahyudin S.T,.M.Ling Selaku Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Madya, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa IRLH merupakan instrumen penting untuk mengidentifikasi tingkat risiko kerusakan lingkungan, sehingga dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan berkelanjutan di daerah.
“Dengan pengisian IRLH yang tepat dan akurat, kita dapat memetakan potensi risiko lingkungan secara komprehensif. Hal ini akan membantu pemerintah daerah dalam mengambil langkah pencegahan dan mitigasi yang efektif,” ujarnya.
“Dengan pengisian IRLH yang tepat dan akurat, kita dapat memetakan potensi risiko lingkungan secara komprehensif. Hal ini akan membantu pemerintah daerah dalam mengambil langkah pencegahan dan mitigasi yang efektif,” ujarnya.
Kegiatan bimtek ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni:
- Irwan Abu, S.P Penelaah Teknis Kebijakan dari Pusat Dampak Lingkungan Kalimantan Timur- Penyampaian Program Pengisian IRLH (Indonesia Hijau, Gambut Lestari dan Pantai Lestari)
- Luluk Nurul Jannah, S.H., M.H Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda dari Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Kalimantan – Materi Pengisian IRLH Program Langit Biru dan kali Bersih.
- Kharina Savira ,S.Pi, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda – Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kemeneterian Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Para peserta terdiri dari pejabat dan staf teknis DLH Provinsi serta DLH Kabupaten/Kota yang menangani bidang pencemaran, kerusakan, dan pengendalian lingkungan. Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan data IRLH yang valid dan terintegrasi, sehingga menjadi basis informasi yang andal untuk mendukung target pembangunan hijau di Kalimantan Timur.
“Dengan pengisian IRLH yang tepat dan akurat, kita dapat memetakan potensi risiko lingkungan secara komprehensif. Hal ini akan membantu pemerintah daerah dalam mengambil langkah pencegahan dan mitigasi yang efektif,” ujarnya.
Leave a Reply