Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Analisis Perubahan Tutupan Lahan, Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Deforestasi dan Degradasi Hutan, serta Perhitungan Uncertainty Data Aktivitas dan Data GRK di Provinsi Kalimantan Timur”. FGD ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas pemangku kepentingan dalam mengelola data perubahan tutupan lahan, menghitung emisi GRK secara akurat, serta mengidentifikasi ketidakpastian (uncertainty) yang muncul dari data tersebut.
Acara FGD yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Balikpapan, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti perwakilan pemerintah daerah, Tenaga Ahli, lembaga penelitian, organisasi lingkungan, dan akademisi. Diskusi ini membahas berbagai isu strategis terkait perubahan tutupan lahan di Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu penyumbang utama emisi GRK akibat aktivitas deforestasi dan degradasi hutan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Bapak Anwar Sanusi S.Pd,. M.Pd, dalam sambutan nya, menekankan pentingnya pengelolaan data perubahan tutupan lahan dan emisi GRK yang akurat untuk mendukung implementasi kebijakan pengurangan emisi di tingkat provinsi. “FGD ini adalah langkah awal bagi kita semua untuk memahami dinamika perubahan tutupan lahan, dampaknya terhadap emisi GRK, serta cara mengelola data yang dihasilkan agar dapat digunakan secara efektif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan,” ungkapnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting dalam memastikan keakuratan data dan pemahaman tentang ketidakpastian yang mungkin timbul. “Perhitungan emisi GRK dari deforestasi dan degradasi hutan membutuhkan data yang akurat dan valid. Oleh karena itu, perhitungan uncertainty menjadi sangat penting agar kita dapat memperkirakan rentang ketidakpastian dalam data yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kebijakan lingkungan yang akan diimplementasikan.”
FGD ini membahas beberapa topik penting yang menghadirkan Narasumber yakni Ibu Anna Tosiani, S.Si., M.Sc. sebagai Analis Informasi Sumber Daya Hutan dan Bapak Dr. Ali Suhardiman dari Fakultas kehutanan Universitas Mulawarman yang di moderatori oleh Bapak Dzulkifli M.Hut, dari GIZ Propeat dan Membahas teknik analisis perubahan tutupan lahan menggunakan citra satelit, perhitungan emisi GRK akibat deforestasi dan degradasi hutan, serta metodologi dalam menghitung uncertainty data aktivitas dan data emisi. Para peserta berdiskusi mengenai tantangan dalam menghitung emisi GRK di lapangan, seperti kurangnya data pemantauan langsung, variasi kondisi lahan, serta perbedaan metodologi yang digunakan.
Dalam sesi diskusi, perwakilan dari Universitas Mulawarman mempresentasikan hasil studi terbaru terkait perubahan tutupan lahan di Kalimantan Timur selama lima tahun terakhir. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya penurunan tutupan hutan yang signifikan di beberapa wilayah akibat aktivitas perkebunan, penebangan liar, serta konversi lahan untuk pembangunan infrastruktur. “Data ini menunjukkan bahwa ada urgensi bagi kita untuk memperketat pemantauan serta meningkatkan upaya restorasi hutan di wilayah-wilayah yang terdampak,” ujar perwakilan Universitas Mulawarman.
Hasil diskusi ini akan dijadikan acuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pengelolaan data perubahan tutupan lahan dan emisi GRK di Kalimantan Timur. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan melalui pelatihan dan workshop yang berkelanjutan.
Leave a Reply