Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Restorasi Ekosistem Mangrove Tahun 2024 di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (1/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, instansi terkait, akademisi, serta lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup.(01/10/24)
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyelaraskan langkah-langkah strategis dan program kerja dalam pelaksanaan restorasi ekosistem mangrove di wilayah Kalimantan Timur pada tahun 2024. Dengan wilayah pesisir yang luas, Kalimantan Timur memiliki ekosistem mangrove yang sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan serta sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh Kepala bidang Pencemaran dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Ibu Ir Zaratustra Rahmi M.Si, menyampaikan pentingnya restorasi ekosistem mangrove sebagai bagian dari komitmen Kalimantan Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dan dilanjutkan oleh Bapak Sopian Noor, S.Hut., M.Si sebagai ketua panitia “Mangrove memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Oleh karena itu, upaya restorasi ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi,” ujarnya.
Rapat Ini Juga Mengundang Narasumber Bapak Dr. Aditya Irawan, S.Pi., M.Si., Dari Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Bapak Dr. Ir. Suwignya Utama, Mba Dari Badan Restorasi Gambut Dan Mangrove Dan Ibu Yullyana Eka Sasmita, ST Kepala seksi pemenfaatan ruang dan pengembangan infrastuktur wilayah yang Membahas berbagai Tantangan Yang Dihadapi Dalam Upaya Restorasi Mangrove, Seperti Alih Fungsi Lahan, Kegiatan Industri, Dan Kerusakan Ekosistem Akibat Aktivitas Manusia. Sebagai Solusi, Para Peserta Rapat Sepakat Untuk Meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor Dan Melibatkan Masyarakat Pesisir Secara Aktif Dalam Kegiatan Restorasi.
Dinas Lingkungan Hidup juga memaparkan rencana program kerja restorasi ekosistem mangrove untuk tahun 2024, yang mencakup peningkatan luasan area penanaman mangrove, rehabilitasi kawasan yang rusak, serta penyusunan regulasi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem ini. Program ini diharapkan tidak hanya mampu memulihkan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.
Rapat koordinasi ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, antara lain peningkatan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat; penyusunan database mangrove yang komprehensif; serta pengembangan teknologi dan inovasi dalam pemulihan ekosistem. Semua rekomendasi ini akan ditindaklanjuti dalam rencana aksi yang konkret untuk memastikan keberhasilan restorasi ekosistem mangrove di Kalimantan Timur.
Dengan diadakannya rapat koordinasi ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bersatu padu dalam menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove sebagai warisan alam yang tak ternilai.
Leave a Reply