Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Prof. Dr. Drs Akmal Malik, M.Si., melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi lahan kritis di wilayah Kalimantan Timur, dalam rangka memastikan langkah-langkah pemulihan lahan yang rusak akibat aktivitas pertambangan dan deforestasi. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat upaya penanganan lahan kritis yang telah berdampak terhadap kualitas lingkungan dan keberlanjutan ekosistem setempat.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Pj Gubernur didampingi oleh perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur Dr. Bambang Arwanto, A.P., M.Si. dalam sambutannya memberikan pemaparan terkait data terbaru mengenai lahan kritis dan langkah-langkah rehabilitasi yang sudah dan akan dilakukan, seperti penghijauan kembali dan pengaturan tata guna lahan yang lebih berkelanjutan.
“Masalah lahan kritis di Kalimantan Timur tidak bisa diabaikan lagi. Kita harus bergerak cepat dan melibatkan seluruh pihak, termasuk perusahaan tambang, masyarakat lokal, dan instansi pemerintah, untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Pj Gubernur Kaltim dalam sambutannya.
Acara ini juga diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur yang Langsung di hadiri oleh kepala Dinas Bapak Anwar Sanusi S.Pd.,M.Pd., termasuk perwakilan dari organisasi lingkungan, serta akademisi. Dalam diskusi yang digelar, dibahas pula potensi penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk mempercepat proses rehabilitasi lahan, serta pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal bagi implementasi kebijakan yang lebih tegas dan terpadu dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Timur. Pj Gubernur menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan, terutama di kawasan yang terdampak oleh kegiatan ekonomi ekstraktif seperti pertambangan.
Dengan kunjungan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dapat semakin erat terjalin, sehingga upaya pemulihan lahan kritis dapat dilakukan secara maksimal dan berkelanjutan.
Leave a Reply