Balikpapan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Program Adiwiyata, di Platinum Hotel & Convention Hall, Balikpapan, 31 Januari-1 Februari 2024.
Di hari pertama pelaksanaan, kegiatan Peningkatan Kapasitas Program Adiwiyata dihadiri ratusan peserta dari DLH Kabupaten/kota dan perwakilan sekolah.
Sedangkan di hari kedua, pelaksanaan difokuskan untuk tim pembina serta tim penilai, yang dihadiri peserta dari perwakilan DLH provinsi se-Indonesia.
Pembekalan terkait tata cara pelaksanaan pembinaan dan penilaian calon sekolah Adiwiyata, merupakan kali pertama dihadiri peserta lintas provinsi, baik hadir secara langsung maupun secara daring.
Kegiatan ini dapat berjalan berkat kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, dengan DLH Provinsi Kaltim.
“Kaltim merasa mendapatkan kehormatan bisa bekerjasama dengan KLHK dalam kegiatan bimbingan teknis penilaian dan pembinaan Adiwiyata, yang dihadiri peserta dari provinsi lain, baik secara langsung dan daring,” ucap Kepala DLH Kaltim, Ir. H E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si.
Lanjut Rizal menjelaskan, dengan ditetapkannya Kaltim sebagai wilayah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Ia berharap kerja dengan KLHK RI bisa semakin intens.
Terkait kondisi di Kaltim, sesuai Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor p.6/p2sdm/set.11/sdm.2/6/2023, sekolah yang masa berlaku piagam dan SK penetapannya telah habis, wajib untuk melakukan perpanjangan.
Berdasarkan aturan tersebut, DLH, Dinas Pendidikan, Kantor wilayah Kementerian Agama, serta perwakilan perguruan tinggi ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota berkomitmen untuk menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
Rizal mengungkapkan, pada 2023 Kaltim berhasil menembus lima besar sebagai provinsi terbanyak memperoleh penghargaan sekolah Adiwiyata, dengan rincian 37 sekolah tingkat nasional dan 20 sekolah tingkat mandiri.
“Tahun lalu, 70 persen usulan kami berhasil ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata nasional dan mandiri” ucap Rizal.
“Besar harapan kami penyelenggaraan peningkatan kapasitas tim pembina dan penilai sekolah Adiwiyata, dapat memberikan manfaat, guna memiliki persepsi yang sama dalam implementasi pembinaan gerakan PBLHS dan bagi tim penilai dapat memahami cara menilai sekolah Adiwiyata di wilayah masing-masing,” sambungnya.
Sementara itu, kegiatan Peningkatan Kapasitas Program Adiwiyata yang digelar di Kaltim, mendapatkan apresiasi dari Kementerian LHK RI, yang disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM), Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc.
Ratusan peserta menghadiri kegiatan Peningkatan Kapasitas Sekolah Adiwiyata provinsi, nasional dan mandiri.
Kegiatan pendampingan gerakan peduli lingkungan hidup digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di Platinum Hotel & Convention Hall, Balikpapan, Rabu (31/1/2024).
Terdapat sekitar 400 peserta yang mengikuti kegiatan secara langsung, dan terdapat 365 peserta yang mengikuti secara daring.
Peserta sendiri berasal dari perwakilan sekolah dan DLH Kabupaten/kota se-Kaltim.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLH Kaltim, Rudiansyah, S.Hut., M.Si, selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk merefresh kebijakan GPBLHS, serta kebijakan perpanjangan penetapan penghargaan sekolah Adiwiyata.
Selain itu, peserta diharapkan dapat lebih memahami tata cara pengisian kuisioner, di mana selama ini masih banyak kekurangan dalam melengkapi data dalam isian kuisioner.
“Dan, kegiatan ini juga sebagai bekal kepada seluruh calon sekolah Adiwiyata dalam mengisi kuisioner hingga menyusun bukti pendukung Gerakan PBLHS,” ucapnya.
Rudi menegaskan, pembelakan kepada calon sekolah Adiwiyata, baik tingkat provinsi, nasional dan mandiri, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan DLH Kaltim setiap tahunnya jelang pengusulan.
“Semoga kegiatan ini dapat dimaksimalkan oleh seluruh peserta untuk menyerap penyampaian materi dari narasumber,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kaltim, Ir. E. A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si. IPM, menjelaskan, Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup (PBLHS)
Rizal menekankan, gerakan PBLHS dilakukan oleh sekolah bukan karena mengincar penghargaan Adiwiyata, namun aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan.
“Program Adiwiyata telah terbukti berhasil menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan asri, khususnya untuk kebutuhan belajar peserta didik,” ungkapnya.
Lanjut Rizal menjelaskan, Kaltim termasuk sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penghargaan Adiwiyata terbanyak se-Indonesia.
Pada 2023, Kaltim menempati peringkat lima besar sebagai provinsi terbanyak menerima penghargaan Adiwiyata, yakni 37 sekolah Adiwiyata Nasional dan 20 sekolah Adiwiyata Mandiri.
“Total sekolah Adiwiyata yang berhasil dicetak Kaltim, yakni sebanyak 1.490 sekolah yang tersebar dari berbagai kabupaten dan kota,” pungkasnya.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply