Dubai, Uni Emirate Arab – Rangkaian COP 28 Paviliun Indonesia diakhiri pada tanggal 11 Desember 2023 ditandai dengan penutupan Indonesia Pavilion di Expo City Dubai mengambil tempat di Blue Zone B5 Building 59 pada COP28 UNFCCC Dubai.
Penutupan paviliun Indonesia ini di hadiri secara khusus oleh wakil Menteri KLHK Bapak Alue Dohong, Husin Bagis Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirate Arab, Dirjen PPI Laksmi Dewanti MPI-PPI, serta Dirjen PHPL Agus Justianto.
Dalam sambutannya Wamen Alue Dahong menyampaikan bahwa tahun 2023 ini merupakan tahun tersibuk bagi paviliun Indonesia sepanjang sejarah Indonesia dalam partisipasinya dalam gelaran COP.
Hal ini dikarenakan tidak hanya menyajikan begitu banyak sesi talkshow yang menarik, paviliun Indonesia juga mempromosikan soft diplomacy melalui tarian tradisional dan diplomasi kuliner dengan berbagai makanan lezat khas Indonesia.
Seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur E.A. Rafiddin Rizal, Wamen Alue Dahong meyakini bahwa dengan semua topik yang menginspirasi dan menarik yang disajikan di paviliun Indonesia ini, maka Indonesia dapat bekerja dengan target yang lebih ambisius melalui aksi iklim kolaboratif yang lebih kuat.
Hal ini pun dibenarkan oleh Rizal, dikatakan oleh beliau sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia akan terus menjaga komitmen dan meningkatkan segala upaya yang telah dicapai.
Dalam dua minggu ini, Indonesia telah menunjukan komitmen dan aksi nyata dalam mengatasi perubahan iklim, menunjukkan apa yang telah diperjuangkan dalam negosiasi global dan menyajikan berbagai pembelajaran dari lapangan dan berbagai pemangku kepentingan melalui tema yang diusung oleh paviliun Indonesia tahun ini, yakni “Aksi Iklim Indonesia Menginspirasi Dunia”.
Dalam dua COP terakhir di Glasgow dan Sharm El-Sheikh, paviliun Indonesia menyampaikan semua upaya terbaiknya dalam mencapai target pengurangan emisi GRK, terutama menampilkan praktik-praktik terbaik di sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (FOLU).
Indonesia menekankan peran penting kehutanan dan praktik-praktik penggunaan lahan lainnya dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Indonesia menganggap Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FOLU) sebagai sektor utama dalam mencapai target yang diuraikan dalam NDC yang disempurnakan.
Kemudian pada Paviliun Indonesia di COP28 tahun ini, Indonesia mulai mempromosikan praktik-praktik terbaik dan komitmen di sektor energi sebagai bagian dari pencapaian target NDC. Sebagai contoh, Paviliun Indonesia menampilkan Indonesia JETP (Just Energy Transition Kemitraan), pembiayaan campuran menuju transisi energi nasional, serta solusi yang kuat untuk masa depan energi berkelanjutan.
Terakhir, Husin Bagis Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirate Arab. Pada kesempatannya menutup rangkaian kegiatan Paviliun Indonesia ini memuji capaian yang diperoleh.
Beliau menyampakan apresiasinya bahwa paviliun Indonesia telah berhasil melibatkan semua aktor di semua tingkatan dalam menyampaikan informasi terbaru mereka, total 379 pembicara dengan lebih dari 5.000 pengunjung, yang merupakan jumlah yang luar biasa.
Sebagai informasi, pelaksanaan COP 29 di tahun 2024 mendatang akan diadakan di Azerbaijan, dengan harapan besar selanjutnya adalah Indonesia dapat terus berkomitment dalam dunia global.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply