Balikpapan – Provinsi Kalimantan Timur kini telah menjadi pilot project nasional bahkan dunia dalam program penurunan emisi gas rumah kaca. Tahun 2023 ini Bank Dunia (World Bank) memberikan dana konpensasi emisi gas karbon kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebesar 20,9 juta USD atau setara dengan RP.313,5 miliar untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pada penurunan emisi dan perubahan ikim.
Aparat Sipil Negara atau ASN khususnya di bidang Sekretariat Organisasi Perangkat Daerah Kalimantan Timur dan DLH Kab/Kota se Kaltim yang biasanya hanya mengurus administrasi tentu juga harus mengetahui terkait perubahan iklim tersebut. Mendasari hal tersebut Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dalam rangka peningkatan kapasitas kinerja Perangkat Daerah terkait perubahan iklim pada Senin 09/11/2023, bertempat di Hotel Blue Sky Balikpapan.
Kadis LH Prov.Kaltim, E.A.Rafiddin Rizal dalam sambutannya pada pembukan acara menyampaikan bahwa perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun. Di samping itu harus dipahami bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia, khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan
Kegiatan manusia yang dimaksud adalah kegiatan yang telah menyebabkan peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (Co2), Metana (Ch4), Dan Nitrous Oksida (N2o).
Gas-gas inilah yang selanjutnya menentukan peningkatan suhu udara, karena sifatnya yang seperti kaca, yaitu dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang panjang yang akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca.
Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca 26-41% (26% dengan pendanaan sendiri dan 41% dengan bantuan negara asing/donor) sampai dengan tahun 2020.
Selanjutnya sampai dengan tahun 2022, Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca dari bau baseline sebesar 36,401 juta ton co2 eq dari target 14.667 juta ton co2 eq.
“Kami berharap seluruh perangkat daerah juga dapat terlibat aktif dalam melaksanakan kegiatan mitigasi dalam aksi penurunan emisi gas rumah kaca, sehingga bumi Kalimantan Timur dapat menjadi tempat hidup yang nyaman, pungkas Rizal.
Menghadirkan Ahmad Wijaya dari Yayasan Bioma dan Aris Pratama dari DLH Prov.Kaltim sebagai nara sumber membuka wawasan tentang perubahan iklim kepada peserta yang mengikuti pemaparan dengan seksama dan antusias sekali pada diskusi hingga akhir acara.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply