Balikpapan – Sampah laut merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Sampah laut memberikan beban yang besar pada ekosistem, keanekaragaman hayati, perkenomian nasional. Secara global sampah plastik mendominasi komposisi permasalahan pencemaran laut, yaitu 60-80% dari total jumlah sampah. Saat ini 80% sampah laut Indonesia berasal dari darat, dimana 30% dari sampah tersebut dikatagorikan sebagai sampah plastik. Setiap tahunnya 1,29 juta ton sampah plastik yang turut dipengaruhi oleh pasang surut ombak masuk ke perairan Indonesia dan berkonstribusi terhadap akumulasi sampah lokal.
Kegiatan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan Program Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dalam upaya dalam mengurangi sampah di laut tersebut. Perlu diketahui saat ini Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik di laut nomor lima di dunia. Dengan adanya gerakan BCL ini diharapkan dapat menjadi awal kesadaran untuk menjaga laut dari sampah.
Kadis LH Prov.Kaltim Anwar Sanusi,SPd,MPd turut hadir dirangkaian GERNAS BCL pada aksi bersih pantai Batakan Balikpapan, Sabtu (1/6/24). Selain itu juga tampak hadir perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov.Kaltim, DLH Kota Balikpapan, Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Balikpapan, DKP Kota Balikpapan, Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, Bank Sampah Kota Hijau, Kelompok Nelayan dan Bank Sampah Binaan PT. Pegadaian Kanwil IV Balikpapan.
Disela-sela kegiatan Anwar menjelaskan bahwa sangat mendukung kegiatan ini bahkan sinergi apa yang telah dilakukan DLH dengan melakukan pemantauan sampah pesisir dan laut. Kegiatan pemantauan ini digawangi oleh bidang pengelolaan sampah dan limbah B3 bekerjasama dengan Unmul Samarinda. Pantai di Balikpapan menjadi lokasi pemantauan selama tahun 2022 dan 2023, begitu juga dengan pantai di Kab.PPU dan Kota Bontang. Tahun 2024 ini lokasi pemantauan sampah pesisir dan laut bergeser ke Kabupaten Kukar, Paser, Kutim dan Berau.
Hetty, perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menjelaskan bahwa kegiatan Gernas BCL ini dilaksanakan secara serentak selama dua bulan dimulai bulan Mei sampai dengan Juni di dua puluh dua Kabupaten/Kota se Indonesia. Untuk wilayah kerja BPSPL Pontianak di selenggarakan di empat lokasi yaitu : Kota Singkawang, Kabupaten Kuburaya, Kabupaten Tanah Laut dan Kota Balikpapan.
Kolaborasi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, DLH Prov.Kaltim dan PT.Pegadaian pada Bulan Cinta Laut Tahun 2024 memfasilitasi beberapa kebutuhan-kebutuhan dari kelompok nelayan, dengan penyerahan bantuan sarana dan prasarana berupa dua unit waste station, karung, alat timbangan sembako dan uang tunai.
Pegadaian sangat mendorong bank sampah agar bisa mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah, sehingga bisa digunakan dengan cara produktif salah satunya dengan mengikuti program Pegadaian yakni Clean and Gold.
Terpisah, Direktur Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan Abdul Rahman mengatakan, kegiatan bersih-bersih dalam rangka peringatan Bulan Cinta Laut melibatkan kelompok nelayan dengan harapan, dengan dilibatkannya nelayan dalam aksi ini, sampah plastik yang mereka dapatkan itu nantinya akan dijadikan investasi emas sesuai dengan programnya Pegadaian.
Rahman menyebut dengan partisipasi kelompok nelayan, selain menjaga kebersihan laut, masyarakat juga dapat sekaligus berinvestasi emas, serta dapat memberi motivasi bagi masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan secara berkelanjutan.
Perwakilan kelompok nelayan Pramono mengapresiasi kegiatan bersih-bersih pantai.
“Sangat bermanfaat ya, karena sampah banyak menyangkut jaring nelayan, sampahnya lebih banyak daripada ikannya,” kata Pramono.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah di sungai, sehingga sampah yang berasal dari aliran sungai sampai ke pesisir.
“Jadi masyarakat pesisir ini selalu mendapat sampah,”
Diakhir kegiatan aksi bersih pantai ini berhasil dikumpulkan sampah seberat 1.050 kg, terdiri dari 82,5 kg sampah plastik, 18 kg kaca dan 950 kg sampah residu.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply