Yucatan, Mexico – Gubernur Isran Noor hadir sebagai salah satu narasumber pada dialog pembuka diskusi secara umum dengan topik Tata Kelola Pemerintahan dan Kebijakan Publik untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur E.A. Rafiddin Rizal via sambungan telepon, Gubernur Isran menjadi salah satu pembicara bersama 2 (dua) narasumber lain yaitu Gubernur Yucatan, Mexico Mauricio Vila Dosal dan Gubernur Amazonas, Brasil Wilson Lima Miranda dengan dipandu oleh moderator Dorothy Ngutter Konsul Jenderal Konsulat Jenderal AS di Merida, Mexico.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Isran Noor menyampaikan beberapa poin menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh moderator terhadap kebijakan publik di Provinsi Kalimantan Timur.
Pertanyaan pertama terkait pemulihan ekonomi Kaltim pasca covid 19 beliau jawab dengan memaparkan bahwa seperti halnya daerah lain di Indonesia, ekonomi terdampak dengan adanya covid 19, namun pertumbuhan membaik sejak 2020. Dan di tahun 2022 pertumbuhan mencapai 3,5 % dengan neraca perdagangan surplus sebesar USD 2 milyar.
Kedua, mengenai implementasi pembangunan berkelanjutan di kaltim, Isran menjawab bahwa kepastian hukum terhadap pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan telah dimulai sejak 2011 dan berlanjut dengan terbentuknya peraturan daerah yang menaungi tentang kaltim Green, peraturan daerah tentang perkebunan berkelanjutan, perda rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peraturan daerah mengenai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, integrasi program dan kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca dalam RPJMD serta program pengembangan energi terbarukan.
Selanjutnya moderator juga menggali mengenai inisiasi Pemerintah dan mitra pembangunan dalam hal konservasi ditanggapi beliau dengan memaparkan bahwa peran para pihak termasuk GCF dan mitra pembangunan adalah membantu pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang langsung kepada masyarakat hingga masyarakat adat untuk agar pembangunan hijau yang dicita citakan dapat terlaksana dan lestari.
Terhadap pertanyaan terakhir mengenai ide dan gagasan Gubernur untuk memperkuat upaya aksi aksi untuk perubahan iklim, dijawab beliau dengan memperkuat koordinasi dan menggali informasi tentang pendanaan karbon dan peluang kerjasama yang saling menguntungkan untuk mendapatkan manfaatkan sebesar besarnya bagi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur, serta mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang program penurunan emisi gas rumah kaca hingga ke tingkat tapak.
Pada akhir sambungan telponnya, Rizal mengatakan sesi dialog ini dihadiri oleh seluruh peserta Annual Meeting GCF TF ke 13 dimana pada akhir sesi, ketiga pembicara dan modetaor mendapatkan applause dan apresiasi dari seluruh peserta. Selanjutnya, kegiatan diskusi panel dilaksanakan secara dalam kelompok yang lebih kecil.
(PPID Pembantu DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply