Kab. Kartanegara – Gerakan Sadar Wisata tersebut diwujudkan melalui adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi aktor penggerak kepariwisataan desa.
Di Kab.Kartanegara Memiliki Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya, yang berfokus upaya pelestarian keanekaragaman hayati terhadap hewan endemik Kaltim, Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris).
Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Timur, bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, didampingi DLHK Kutai Kartanegara (Kukar), Yayasan Konservasi RASI dan PT Pertamina melakukan verifikasi lapangan yang dilakukan 27-28 April 2024.
Tim verifikasi melakukan peninjauan langsung terhadap aktivitas yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya, Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kukar.
Dalam Pelestarian Pesut Mahakam, Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya sendiri masuk dalam nominasi penghargaan Kalpataru, Penyelamat Lingkungan.
Pesut Mahakam adalah satwa langka endemik Indonesia dari Kaltim yang dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990, PP Nomor 7 Tahun 1999 dan Permen LHK Nomor P.106 / MENLHK / 2018, Dilaporkan dari beberapa penelitian bahwa populasi Pesut Mahakam pada tahun 2015 hanya tinggal 60 – 70 ekor.
Internanational Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan Pesut Mahakam termasuk spesies yang statusnnya sangat terancam punah serta oleh The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) ditetapkan dalam Apendix I di mana terdapat larangan memperdagangkan seluruh bagian tubuh biota ini.
Selain itu, penurunan jumlah populasi Pesut Mahakam, ialah penyebab utamanya terjadinya penyusutan habitat, yang merupakan dampak adanya aktivitas manusia, di mana terjadi perubahan penggunaan lahan sehingga mengakibatkan degradasi habitat. Perubahan kualitas air sungai akibat dari pembangunan secara langsung dan tidak langsung juga dapat mempengaruhi Pesut Mahakam.
Selanjutnya Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya melakukan sejumlah kegiatan bekerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya pemerintah daerah, Yayasan Konservasi RASI dan PT Pertamina Hulu Mahakam yg turut serta mendampingi pada saat dilakukan verifikasi lapangan, yang merupakan program Komik Pesut (Konservasi Endemik Pesut Mahakam).
Program tersebut ialah melakukan kegiatan patroli dan razia, memasang alat Finger Akustik ke alat tangkap nelayan agar Pesut tidak mendekat, sosialisasi ke masyarakat, hingga melakukan penelitian.
Usaha tidak menghianati hasil, Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya mampu mengurangi angka kematian terhadap Pesut Mahakam, dengan rata-rata kematian mencapai empat ekor per tahun.
Ketua Pokja Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kaltim, Tutik Rahayuningsih menjelaskan, Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya merupakan satu dari dua wakil Kaltim yang masuk dalam nominasi penerima penghargaan Kalpataru 2024.
Dari 21 nominator se-Indonesia, Kaltim berhasil menempatkan dua wakilnya untuk dua kategori, yakni Penyelamat Lingkungan dan Pengabdi Lingkungan.
“Dua nominasi ini telah melalui proses penjaringan panjang. Total ada 189 usulan se-Indonesia, lalu disaring menjadi 169, hingga akhirnya terpilih 21 nominator, dan dua di antaranya berasal dari Kaltim,” ucapnya.
Terkait kegiatan Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya, ia pun memberikan apresiasi terhadap kebermanfaatan yang berdampak diberbagai sektor.
“Walaupun fokus terhadap pelestarian Pesut, namun kegiatan yang dilakukan kelompok ini juga berdampak terhadap banyak sektor lainnya, misalnya dari sisi wisata dan geliat perekonomian masyarakat sekitar,” jelas Tutik.
“Setelah melalui tahapan verifikasi, selanjutnya akan di lakukan penilaian terhadap hasil verifikasi, dimana hasil tersebut menjadi akhir keputusan dewan penilai Kalpataru sebagai penentu yg akan dinobatkan sebagai Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2024.” Pungkasnya.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply