Samarinda – Danau Kaskade Mahakam merupakan danau yang sudah ditetapkan kedalam Kawasan Strategis Provinsi Kaliman tan Timur dan juga termasuk kedalam 15 prioritas nasional. Dimana dengan penetapan tersebut, maka danau Kaskade Mahakam ini menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan, agar daya dukung dan daya tampung lingkungan tetap terjaga sejalan dengan visi pengelolaan Danau Kaskade Mahakam yaitu terkelolanya Danau kaskade Mahakan secara lestari yang mampu memberi daya dukung bagi kehidupan bagi masyarakat dan lingkungannya.
Danau Kaskade Mahakam ini sendiri merupakan Kawasan yang terdiri dari 3 (tiga) danau besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Danau Jempang dengan luas 15.000 ha, Danau semayang dengan luas 13.000 ha, dan Danau Melintang dengan luas 11.000 ha. Selain 3 (tiga) danau tersebut, juga terdiri danau-danau kecil lainnya seperti Danau Bongan, Danau Belibis, Danau Tawar, Danau Kedang Murung serta beberapa danau lainnya.
Pada kesempatan kali ini Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur dipimpin oleh Bapak Sopian Noor, S.Hut, bersama Forum DAS yang diketuai oleh Dr.Mislan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Danau Kaskade Mahakam.
Kegiatan yang di ikuti oleh 31 peserta yang berasal dari DLH Prov. Kaltim, KLHK, BWS Kalimantan III, BPDASHL Mahakam Berau dan Forum DAS Kaltim ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pemberian informasi kepada Tim mengenai penyelamatan Danau Kaskade Mahakam dari kerusakan lingkungan.
Dari hasil pemantauan tim di lapangan, danau Kaskade Mahakam dihuni sekitar 60.000 jiwa penduduk yang tersebar dalam 2 kabupaten yaitu Kutai Kartanegara (4 kecamatan: Kota Bangun, Muara Wis, Muara Muntai dan Kenohan) dan Kutai Barat (4 kecamatan: Bongan, Jempang, Penyinggahan dan Muara Pahu). Mayoritas pekerjaan penduduk adalah nelayan, petani, pedagang, pekerja kebun sawit, pekerja pertambangan, dan sebagainya.
Selain itu, Danau Kaskade Mahakam juga merupakan sumber potensi perikanan yang besar, terpantau oleh tim, beberapa jenis ikan dari hasil kegiatan perikanan baik tangkap maupun budidaya diantaranya haruan, toman, patin, lele, sepat siam, biawan, kendia, repang dan betutu, baik diolah menjadi ikan asin maupun dijual dalam bentuk ikan segar.
Selain hal tersebut, Tim juga menemukan bahwa Danau Jempang, Danau Melintang, maupun Danau Semayang terdapat banyak gulma seperti eceng gondok, kumpai, kayu duri, kayu api, dan sebagainya. Dimana selain menyebabkan transporatasi air menjadi sulit juga menyebabkan pendangkalan yang cepat. Gulma yang banyak/tumbuh pesat menandakan bahwa perairan danau terlalu kaya dengan unsur hara (N, P, K dan lainnya) sisa hasil pemupukan di daerah tangkapan air.
Dari kunjungan kali ini, Sopian Noor dan Mislan mengungkapkan bahwa koordinasi pengelolaan Danau Kaskade Mahakam ini sangat diperlukan untuk saling tukar infromasi rencana dan pelaksanaan program/kegiatan antar pemangku kepentingan, juga saling mendukung pembiayaan dan sumberdaya dalam hal ini data dan peralatan, serta menyamakan persepsi, dukungan dalam pengelolaan Danau kaskade Mahakam sebagai Kawasan Strategis Provinsi.
Dijelaskan juga oleh Sopian, pentingnya pengerukan danau serta perawatan alur untuk memperbesar tampungan guna mengatasi kekeringan, juga perlunya program pengelolaan kualitas air secara terpadu melalui pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah dan pengendalian unsur hara yang lebih di daerah tangkapan air.
Tidak kalah penting disampaikan oleh Mislan mengenai pentingnya pemberdayaan masyarakat sekitar dalam budidaya perikanan, pengolahan sampah dan limbah, pengolahan ikan dan kegiatan ekowisata.
(PPID DLH Kaltim)
Leave a Reply