Banyak keyakinan di dunia yang mempercayai bahwa adanya manusia di dalam semesta adalah untuk mengelola alam dan isinya secara bijaksana, mulai dari keberadaannya yang pertama hingga ke generasi masa depan. Interaksi dan komunikasi yang berkembang sejak pertama kali manusia diciptakan menjelma tutur, tindakan, pengetahuan dan bermuara kepada sebuah identitas budaya. Keterpaduan antara kebutuhan masa kini dan masa depan manusia, daya dukung alam dan identitas budaya membutuhkan sebuah keharmonisan yang tidak bias dielakkan dari kesaling tergantungan.
Kalimantan Timur yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan . Ini dapat dilihat dari bentuk topografi wilayah dan kondisi alam daerah yang sangat yang sangat mendukung , keadaan kawasan hutan dan keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya sangat terjaga dengan baik. Sehingga diperlukan pengelolaan Keanekaragaman Hayati hal ini bertujuan untuk mendukung keseimbangan yang optimal antara konservasi keanekaragaman hayati dengan kehidupan manusia yang berkelanjutan. Untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan, pemerintah, masyarakat. organisasi-organisasi kalangan usaha yang bersaama-sama untuk mendukung proses-proses alam esensial yang sangat tergantung pada keanekaraghaman hayati yaitu dengan memelihara sebanyak mungkin keanekaragaman hayati merupakan tujuan sosial dan merupakan komponen strategis utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Daya dukung dalam keanekaragaman hayati sangat dipengaruhi oleh tumbuhan dan satwa yang ada yang mana semakin langka dan eksotik dari jenis tumbuhan ataupun satwa akan semakin tinggi nilainya. untuk keberadaan suatu jenis. Dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan Timur sehingga perlu dilakukan Inventarisasi dan verifikasi terhadap keanekaragaman hayati kepada semua elemen yang ada baik dari pemerintah, Pengusaha, Organisasi-organisasi dan mansyarakat sehingga dapat membuka wawasan dan menumbuhkan sikap menjaga hutan untuk dimanfaatkan tanpa merubah fungsi dan peruntukkan kawasan hutan.
Keanekaragaman hayati terdiri dari keanekaragaman spesies, ekosistem dan genetik. Ekosistem adalah kumpulan dari berbagai spesies yang masing-masing memiliki populasi tertentu yang seimbang dan secara bersama-sama menempati kawasan yang memiliki factor non-hayati yang sama.
Setiap spesies akan membentuk variasi dan umumnya keturunannya akan melakukan pemencaran, jika keturunannya terpencar dan dapat bertahan hidup di tempat lain denga faktor non-hayati yang agak berbeda kemudian dapat saling kawin dengan variasi serupa secara terus menerus maka dapat terbentuk variasi dari awal dengan genetic yang berbeda maka dengan demikian dapat timjubul keanekaragaman genetik.
Spesies merupakan bagian dari suatu ekosistem dan merupakan salah satu mata jaring pakan di dalam ekosistem yang ditempati. Hilangnya suatu spesies dapat menyebabkan terputusnya kesinambungan ketersediaan pakan spesies pemangsanya sehingga dapat menyebab punahnya spesies pemangsa tersebut.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai megabiodiversiti, sebutan ini didukung oleh keadaan alam di Indonesia dengan iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi berbagai flora dan fauna dan keanekaragaman ekosistem. Dimana semua mahluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya baik itu faktor biotik maupun faktor abiotik.
Faktor biotik merupakan bagian – bagian dalam ekosistem yang merupakan makhluk-makhluk hidup misalnya tumbuhan, sedangkan faktor abiotik merupakan bagian dalam ekositem yang tidak hidup misalnya ilkim, cahaya, air, tanah, tingkat keasaman tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
Namun beberapa kejadian menunjukkan bahwa pada saat-saat tertentu suatu ekosistem tidak dapat menyediakan pakan bagi spesies pendukungnya sehingga pada saat-saat tertentu suatu spesies terpaksa harus bermigrasi ke ekosistem yang lain. Sedangkan fakta yang lain menunjukkan bahwa ekosistem penyedia pakan bagi spesies tertentu tidak dapat dimanfaatkan sebagai tempat perkembangannya.
Kerusakan habitat telah memainkan peran penting dalam kepunahan, terutama terkait dengan kerusakkan hutan tropis, hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap kerusakkan ekosistem hayati yaitu : kelebihan penduduk, penggundulan hutan, pencemaran ( polusi udara, polusi air, pencemaran tanah ) dan pemanasan global atau perubahan iklim.
UU No 5. tahun 1994 pasal 2 ttg Keanekaragaman Hayati, keanekaragaman diantara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lainnya, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. qSumber Daya Hayati (SDH) mencakup sumber daya genetik (SDG), organisme atau bagiannya, populasi atau komponen biotik ekosistem-ekosistem lain dengan manfaat dan nilai yang nyata atau potensial untuk kemanusiaan qSumber daya genetik (SDG) : bahan genetik yang mempunyai nilai nyata atau potensial.
Sumber Daya Hayati (SDH) mencakup sumber daya genetik (SDG), organisme atau bagiannya, populasi atau komponen biotik ekosistem-ekosistem lain dengan manfaat dan nilai yang nyata atau potensial untuk kemanusiaan qSumber daya genetik (SDG) : bahan genetik yang mempunyai nilai nyata atau potensial
Diperlukan gerakan penyadaran PARTISIPASI MASYARAKAT akan pentingnya Pelestarian SDG Lokal Kaltim guna kepentingan seluruh masyarakat, dalam rangka mencapai kecukupan dan ketahanan pangan secara berkelanjutan.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply