Samarinda – Berbagai langkah diupayakan oleh Pemerintah Provinsi dalam pengelolaan sampah di Kalimantan Timur, salah satunya yaitu pengolahan Sampah menggunakan konsep Circular Economy sehingga proses pemberdayaan masyarakat terus berjalan secara berkelanjutan.
Dengan menghadirkan PT. Abadan Nusantara Internasional (Banana & Partners), perusahaan yang berfokus pada pengelolaan limbah dan energi terbarukan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur mencoba mengenalkan secara luring dan daring kepada seluruh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur mengenail salah satu pengelolaan sampah yang dinilai efektif dalam mengelola sampah yang juga sekaligus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Dikatakan oleh Noor Utami Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Indonesia dan lebih khususnya Kalimantan Timur terus berjibaku melawan ancaman limbah terhadap lingkungan serta ketergantungan terhadap energi fosil dalam menjalankan kegiatannya, untuk itu maka konsep yang dihadirkan oleh PT. Abadan Nusantara Internasional merupakan salah satu solusi yang layak untuk dipertimbangkan.
Melalui Presiden Direktur Herry Wijaya yang hadir secara luring di Ruang Rapat Adipura, PT. Abadan Nusantara Internasional memaparkan bahwa prinsip kerja pengolahan sampah yang mereka lakukan adalah merubah sampah rumah tangga maupun sampah plastik menjadi biodiesel, dengan menggunakan konsep Circular Economy sehingga proses tersebut melibatkan pemberdayaan masyarakat yang bisa berjalan secara berkelanjutan.
Dipaparkan oleh Herry, dalam mengolah sampah PT. Abadan Nusantara Internasional memiliki pusat pengolahan sampah dan produksi berbagai produk seperti material komposit dan energi terbarukan yang disebut Pandora.
Dimana dalan satu Pandora ini terdapat beberpa teknologi diantaranya mesin plastik, mesin Fame, dan carbonizer yang dapat memproduksi Fame, biochar/arang, disinfektan, plastik press dan plastik cacah. Dengan kapasitas produksi terbesar yang telah dihasilkan yaitu pada minyak jelantah menjadi biodiesel sebesar 400 liter per hari dan plastik sebesar 3 ton per hari.
Di akhir sesi pemaparan, Tami menyatakan bahwa permasalahan persampahan merupakan permasalahan yang krusial, berbagai penanganan telah dan sedang dilakukan untuk menyelesaikannya, dan teknologi pengolahan yang sampaikan oleh PT. Abadan Nusantara Internasional ini merupakan salah satu solusi yang sangat baik dalam mendukung upaya Kaltim Bersih Sampah 2025.
(PPID DLH Prov. Kaltim)
Leave a Reply