Upacara Bendera Mengenang Peristiwa Perjuangan Merah Putih ke 73 di Sanga – Sanga

Sanga-Sanga –  Senin 27 Januari 2020, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi kalimantan Timur diwakili oleh Sekretaris Dinas, Bapak Drs. Ayi Hikmat, M.Si mengikuti kegiatan Upacara Bendera Mengenang Peristiwa Perjuangan Merah Putih ke 73 yang bertempat di lapangan sepakbola Sanga-Sanga.

“Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena sampai saat ini kita dapat kembali hadir dan bersama-sama melaksanakan hari bersejarah ke 73, yaitu peringatan Perjuangan Merah Putih di Sanga-Sanga yang terjadi pada tanggal 27 Januari 1947”demikian pidato pembuka oleh Inspektur Upacara, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Bapak H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si.

Disampaikan oleh beliau bahwa kita mesti bersyukur dan bangga karena Sanga-Sanga menjadi salah satu kota bersejarah, kota yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan dalam merebut dan pempertahankan kemerdekaan dari belenggu penjajahan Belanda yang ingin kembali berkuasa di negeri ini, terutama menguasai minyak di Sanga-Sanga, “Peristiwa heroik itu telah menorehkan tinta emas yang patut kita kenang sepanjang masa sebagai teladan perjuangan bagi bangsa sekarang maupun yang akan datang dalam mehegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur“ lanjut beliau.

Sebagai penutup, beliau menghimbau kepada seluruh hadirin yang hadir, para guru, para orang tua, TNI dan Polri untuk dapat mencontohkan kepada generasi muda bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang harus kita pertahankan sampai akhir kehidupan kita. Dan semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia terus mendapatkan rahmat dan barokah dari Allah SWT dan NKRI harga mati kita pertahankan sampai akhir kehidupan kita.

Kemudian, ditemui setelah upacara selesai, Bapak Ayi Hikmat berpesan bahwa peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga ini merupakan contoh konkrit dalam semangat juang tinggi yang patut dicontoh oleh seluruh pegawai negeri, khususnya pegawai Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur dalam menjalankan dan mengemban tugas pekerjaan sehari-hari.

(zen)

Dengan Film SEMES7A, KLHK Ingin Tingkatkan Kepedulian Publik Terhadap Krisis Iklim

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 22 Januari 2020. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya hadir pada Gala Premiere Film Semesta di XXI Epicentrum, Jakarta. Film ini menceritakan tentang 7 tokoh inspiratif di 7 provinsi di Indonesia (Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Aceh, DI Yogyakarta dan DKI Jakarta) yang melakukan tindakan melawan krisis iklim/perubahan iklim sesuai latar belakang budaya dan agama.

Film ini merupakan inisiasi KLHK didukung oleh Uni Eropa (EU) yang akan mulai tayang serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai akhir Januari 2020. Diharapkan dengan penayangan ini akan mengedukasi masyarakat untuk semakin peduli terhadap krisis iklim/perubahan iklim yang saat ini semakin nyata terasa dampaknya.

“Para tokoh inspiratif ini bergerak beraktualisasi dalam pengendalian perubahan iklim, menjaga lingkungan dan sumber daya alam serta hidup harmonis damai atas dorongan agama , kepercayaan dan budaya masing-masing”, ujar Menteri Siti dalam sambutannya.

Menteri Siti juga mengungkapkan bahwa pesan yang dibawa film ini sangat relevan untuk diperkuat gaungnya kedepan melalui kerjasama antar kementerian, hal ini karena menurut Menteri Siti film SEMES7A sangat bagus dan kuat secara konteks budaya dan agama dalam kaitannya pada upaya penanggulangan perubahan iklim berdasarkan way of life/cara hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Film yang di produseri oleh Aktor Nicholas Saputra dan Mandy Marahimin serta di Sutradarai oleh Chairun Nissa ini telah masuk sebagai nominasi dalam Festival Film Indonesia untuk kategori Film Dokumenter Terbaik. Film ini pun sudah melakukan World Premiere di Suncine Internasional Enviromental Film Festival, sebuah festival film yang digelar di Barcelona khusus untuk film dokumenter bertema lingkungan.

Chairun Nissa mengungkapkan melalui film ini dirinya ingin mengungkapkan jika manusia berperilaku baik terhadap alam, maka alam akan terjaga dan manusia pun akan hidup dengan baik. “Baiknya alam baiknya manusia, buruknya alam buruknya manusia,” ungkapnya.

Hadir dalam Gala Premiere Film SEMES7A, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Perwakilan Uni Eropa, Perwakilan Lembaga Donor Internasional, Perwakilan Negara Sahabat, tokoh pengendalian perubahan iklim, pemeran utama Film SEMES7A, serta sektor swasta.(*)

Sumber : https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/, Tanggal 22 Januari 2020